Foto: Persija vs Persegres Taklukan Gresik, Persija Melejit ke posisi 4 Persija Menerkam Persiba Balikpapan 4-0 Persija di Tahan Imbang Mitra Kukar 1-1

post:

Ditahan imbang Persib, rekor Persija masih terjaga

Ditahan imbang Persib, rekor Persija masih terjaga foto by: Orenbarat
Orencakra - Seperti sudah diprediksi sebelumnya, laga Persija vs Persib yang dihelat di Gelora Bung Karno, 27/5 akan berlangsung seru, begitu kick off dimulai kedua team silih berganti melancarkan serangan, namun hingga 45 menit babak pertama skor masih sama kuat 0-0

Babak kedua berlangsung, team tamu Persib mengejutkan lewat gol yang dicetak oleh Atep yang lolos dari jebakan offiside dimenit ke 47 yang memanfaatkan umpan dari Marciou Souza. 

Butuh waktu 19 menit berselang setelah gol Persib untuk skuad Macan Kemayoran menyamakan kedudukan, setelah tandukan Bambang Pamungkas di selesaikan juga oleh sundulan Ramdani Lestaluhu membuat skor sama kuat 1-1

Persija sempat berbalik unggul 2-1 lewat gol sundulan Precious memanfaatkan tendangan penjuru Ismed Sofyan dimenit ke 77, dimenit-menit akhir yakni menit ke 88, Persija tidak mampu mempertahankan keunggulannya setelah Maman Abdurahman mencetak gol menyambut corner kick Milijan Radovic

Dengan hasil ini, rekor tidak pernah menang Persib atas Persija, di Jakarta masih bertahan, setidaknya hal itu tercatat sejak musim 1994/1995 atau era pertama kali Liga Indonesia bergulir.

Persija masih tertahan di peringkat 4 klasemen sementara dengan raihan 45 poin dari 27 laga yang sudah dijalankan, sementara Persib berada di posisi 7 dengan 36 poin dari 26 laga. Selanjutnya Persija akan kembali menjadi tuan rumah menjamu PSPS Pekanbaru 3/6. (Zani-JO)
Sumber: JakOnline
 
Continue Reading»

The Jakmania Kontra Viking

foto by: duniasoccer.com
Orencakra - Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Mereka terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru suporter Persib bergerak ke arah the Jakmania tuk berjabat tangan. Gw inget banget yel mereka waktu itu : “ABCD … Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi the Jakmania menuju bus mereka. The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu Halo Halo Bandung.

Penerimaan the Jakmania membuat Viking berniat tuk mengundang datang ke Bandung saat putaran 2. Dialog berlangsung lancar karena seorang Pengurus the Jakmania yang bernama Erwan rajin ke Bandung tuk bikin kaos. Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2 Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakan keinginannya tuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung meski mereka sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.

The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan Viking itu langsung kita bahas, dan kita memang sudah punya niat tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana. Selain mereka berdua memang adalagi yang menawarkan diri tuk bantu seperti Sdr Budi Rawa Belong. 

Jujur gw katakan kita memang belum pengalaman mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang. Tapi yang menjadi masalah justru bukan di koordinator tapi di anggota. Banyak anggota yang bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin gimana repotnya kita nyari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya kita berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir termasuk gw berangkat dengan 4 bus tambahan. 
Keberangkatan kita sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan tuk hadir di acara itu. Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang gw dapet dari tim Advance.

1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya (gw lupa namanya) tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion. 

Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo2 yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Gw sempet coba menenangkan dan cekcok dengan seorang bobotoh yang ngambil dengan paksa kacamata anggota kita. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Mereka tidak mau tau kalo Persijatim tu beda dengan Persija. Seingat gw kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut. Dan kalo ga salah yang nyerang kita tu pake kaos Stone Lovers dan Persib. Mungkin ada juga yang laen karena gw dah lupa dan kurang jelas.

Gw lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama yang dateng duluan dan mengajak mereka tuk gabung ke rombongan besar. Disana gw minta maaf ke semua anggota karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke stadion. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan 3 orang Viking yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.

Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 kita diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya kita balas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.

Beberapa waktu kemudian ketika Tim Nasional akan bertanding di Senayan, Viking Jakarta berniat datang. Gw melihat gelagat kurang baik jadi gw minta mereka tuk selalu jalan berdampingan dengan gw. Ketika pertandingan selesai, ada sedikit cekcok antara beberapa orang the Jakmania dengan pendukung PSIS Panser Biru Jakarta. Gw kemudian meminta Sdr Aceng tuk ngawal Panser Biru hingga mereka pulang. Ketika gw hendak kembali ke rombongan Viking, ternyata mereka sudah diserang oleh sekelompok the Jakmania. Buru2 gw lari kesana dan ngambil lagi syal Persib yang sudah diambil. Viking gw kawal trus dibantu seorang anggota dari Tanjung Duren. Di depan, seorang anggota Viking yang mengalami serangan jantung dibawa naik taksi tuk pulang. Sisanya gw temenin sampe Polda Metro Jaya. Kalo ga salah ada Viking Depok yang namanya Rusdi. Sebetulnya menurut gw serangan the Jak saat itu tidak separah ketika kejadian di Bandung. Toh tidak ada satupun anak Viking yang cedera. Cuma sayang ternyata di antara mereka ada juga yang berasal dari Bandung dan entah apa yang mereka ceritakan disana, Viking langsung membalas ketika kita bertandang ke Cimahi melawan Persikab Kabupaten Bandung. 

The Jakmania awalnya bebas bernyanyi dan memberikan dukungan ke Persija. Tapi Viking yang awalnya berada di seberang tribun kita mulai bergerak menghampiri tanpa ada satupun usaha pencegahan dari Panpel. Ketika dekat mereka langsung meneriakkan kata2 penuh kebencian disertai lemparan benda2 keras dan botol ke arah kita. Salah satunya mengenai Sdri Temi yang langsung jatuh pingsan. Gw coba menelpon Sdr Heru Joko Ketua Umum Viking tuk minta bantuan menghalau anggotanya. Heru saat itu bilang kalo dia masih di perjalanan tapi akan segera datang. Belakangan gw dapat kabar dari seorang wartawan kalo Heru ternyata sudah tiba sejak awal pertandingan …..???!!! Ketika pertandingan usai, Panpel meminta the Jakmania bertahan dulu di tengah lapangan hingga suasana aman. 

The Jakmania kemudian keluar stadion dengan pengawalan ketat. Diluar kita diangkut dengan truk polisi dan panser menuju jalan tol dimana bus2 kita sudah menunggu. Sampai disana kita mendapati bus kita dalam kondisi hancur berat. Salah seorang anggota yang usianya mencapai 70 tahun lebih ternyata sudah berada di dalam bis ketika penyerangan berlangsung. Dia jadi saksi bagaimana seluruh tas dan perbekalan diambil oleh Viking yang tidak bertanggung jawab tersebut. Gw langsung telpon lagi Heru Joko tuk protes keras kenapa dia tidak berusaha meredam amarah anggotanya dan kenapa dia berbohong mengatakan kalo dia belum tiba di stadion. Tidak ada penjelasan apapun yang memuaskan hati gw. Dan mulai saat itu gw pikir sangat sulit tuk berharap hubungan membaik bila pimpinan tidak berusaha tuk meredam api permusuhan ini.

Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia. Waktu itu Sigit sempat telpon gw dan minta supaya the Jak yang dateng jangan banyak2 tuk menghindari bentrokan. Gw tunjuk 20 orang peserta dab 3 orang cadangan sesuai permintaan Indosiar, plus 1 orang lagi bagian dokumentasi. Mereka cuma gw ijinin pake 3 buah mobil pribadi, karena kalo gw nyewa bis nanti banyak yang ngikut. Gw sendiri ga ikut acara itu karena harus kerja. 

Sayang bentrokan ternyata ga bisa dihindari. Bukan gw memihak tapi faktanya memang Viking yang mulai. Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang dibales juga oleh the Jak. Suasana memanas hingga akhirnya terjadi benturan fisik. Ketika ditelpon gw langsung menuju Indosiar pake taksi. Sampe disana sebagian the Jakmania sudah diluar Indosiar, di dalam gw liat 6 orang the Jak sedang berselisih dengan Viking. Melihat hal yang tidak sebanding ini gw langsung mendesak ke arah Viking tanpa gw tau siapa yang gw serang itu. Sebelumnya gw nyamperin dulu Aremania dan Pasopati yang hadir disana. Yang gw heran kenapa Viking hadir disana dalam jumlah yang cukup besar, 2 bis berisi 74 orang. 

Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan2 berdatanganlah para suporter Persija kesana. Suasana sudah tidak terkendali dan atas inisiatif Polisi dan Indosiar, Viking langsung diungsikan dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian ini ternyata dah menyebar luas kemana-mana hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap rombongan Viking di tol Kebon Jeruk. 

Setelah kejadian itu gw beberapa kali mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Saat itu gw membantah kalo terjadi penyerangan yang memang dikoordinir oleh the Jakmania. Juga gw bantah kalo terjadi perampokan. Gw juga heran gimana Viking menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah untuk the Jak pun sampe sekarang ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.

Ya sudahlah. Biarin orang ngomong apa, tapi ga menyurutkan kebanggaan gw terhadap Persija dan the Jakmania apapun kondisinya. Paling tidak di mata gw sekarang Viking cuma bisa bekoar nantang tapi ketika kalah mereka malah ngadu ke polisi. Sesuatu yang dimata gw sangat tidak suporter. 

Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania, apalagi setelah kejadian Indosiar, Viking berkembang pesat menjadi suporter yang dominan di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke the Jak dengan mengeluarkan kaos2 dan lagu2 yang bersifat menghujat the Jak. Reaksi anggota the Jakmania juga heboh. Mereka rame2 bikin kaos yang balas menghujat viking. Tapi semua ga ada yang jadi karena gw melarang seorangpun tuk bikin kaos yang bertuliskan viking/persib meski dalam bentuk hujatanpun. Bagi gw tulisan yang pantas berada di kaos suporter Persija hanyalah PERSIJA dan THE JAKMANIA. 

Cuma akhirnya gw nyerah juga, biar gimana gw ga mungkin ngelawan arus trus. Ini terjadi ketika Ismed Sofyan diserang sama Viking di Bandung ketika uji lapangan. Kondisi kaya gini dah ga bisa gw terima. Sejak itulah bertubi-tubi keluar desain2 dan yel-yel serta lagu menghujat mereka. Cuma tetep ada bedanya the Jak sama Viking. Kalo the Jak nyanyi hujatan hanya saat pertandingan melawan Persib, tapi klo Viking sepertinya hendak melakukan propaganda kepada anggotanya dan masyarakat bola. Mereka terus melakukan hujatan meski saat itu Persib tanding melawan tim lain.
Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-katain terus. Belakangan Komisi Disiplin mengeluarkan larangan akan hal-hal seperti ini. Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten, masih banyak yang tetap melakukannya, bukan hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di semua stadion di Indonesia. 

Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Gw sendiri hadir saat itu bersama 2 orang lagi, Heru Joko hadir bersama 3 orang temannya, Panpel Persib dan Manajer Persija saat itu Bpk IGK Manila. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai. 

Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.

Gw sih sebetulnya dah masa bodo dengan hal ini. Konsentrasi gw sekarang kan di tim, dan the Jakmania sudah punya pengurus yang baru. Tapi gw juga ga bisa tinggal diam bila permusuhan ini merembet ke tim masing2. Setelah beberapa kali mendapat perlakuan buruk tiap bermain di Bandung, akhirnya the Jak melakukan pembalasan pada bis Persib di Lebak Bulus. Jujur, gw tidak setuju dengan cara seperti ini, meski gw juga tidak menyalahkan. Seminggu sebelumnya gw dah bilang di forum the Jakmania di sekretariat Lebak Bulus, kalo Heru Joko ketua Viking, ikut bantu mengamankan bis Persija di Bandung. Ia bahkan berada langsung dalam bis Persija. Tapi masa disana memang sudah sulit terkendali bahkan oleh ketuanya sekalipun. Apa boleh buat? The Jakmania sudah melaksanakan pelampiasan dendamnya, sayangnya dengan melakukan tindakan yang sebelumnya mereka cela. 

Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking menjadi warna tersendiri bagi sepakbola Indonesia. Seorang sutradara tertarik menjadikan perseteruan ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul ROMEO & JULIET. Lucunya di tengah perseteruan, mereka justru kompak untuk menolak film ini dengan alasannya masing2. Bedanya di Bandung .. Ketua Viking dengan didukung anggotanya membuktikan ucapannya dengan menggagalkan pemutaran film ini. Sementara di Jakarta justru sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan menuntut tapi toh hampir semua bioskop2 di jabodetabek dipenuhi oleh orang oren yang memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.

Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2 kelompok suporter besar di Indonesia, paling engga dari kacamata gw. Tulisan ini dibuat atas permintaan seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab musabab permusuhan tersebut. Gw juga ga suka dengan orang yang berkomentar sinis baik terhadap the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau apa2, bisanya cuma menghakimi aje. Ada hak apa mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka akan berpikir dan bantu mencarikan solusi. 

Klo lu tanya ke gw, masih ada ga kemungkinan damai? Jawabanya ‘bomat” alias bodo amat. Ngapain mikirin? Bagi gw damai tu bukan kata benda, tapi kata kerja. Jadi ga usah banyak ngomong deh, yang penting buktiin. Lebih baik mikirin KOMITMEN masing2 aje, lebih cinta mana kita sama PERSIJA atau sama PERMUSUHAN DENGAN VIKING?

*Note : Tulisan oleh Bung Ferry (Salah satu dari 40 pendiri The Jakmania, Mantan Ketua Umum The Jakmania, tulisan bersumber dari Facebook Bung Ferry per tanggal 1 Juli 2009)
 
Sumber: JakOnline
Continue Reading»

Awal Mula Spanduk "The Jakmania-Viking Bersatulah"

"The Jakmania-Viking Bersatulah"foto by: duniasoccer.com

Orencakra - Sebelum kick off pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung, ada pemandangan yang berbeda. Spanduk besar bertuliskan “The Jakmania – Viking Bersatulah" dipegang oleh para pemain dari kedua tim.
Panasnya duel kedua tim ketika bertemu, baik di dalam maupun di luar lapangan membuat ada inisiatif untuk membuat spanduk tersebut.
"Awal dari dibuatnya spanduk ini, ketika saya dihubungi via telepon oleh Heru Djoko, Ketua Viking, untuk bersilaturahmi. Saat itu H-3 sebelum pertandingan Persija vs Persib di SUGBK," ungkap Ferry Indrasjarief, Sekretaris tim Persija.
"Setelah perbincangan via telepon, kami sepakat untuk bertemu, dan datanglah saya ke Bandung pada H-1," ujar Ferry Indrasjarief. "Dalam obrolan santai tersebut, perlahan kami inginkan bagaimana caranya meminimalisir jatuhnya korban dari kedua belah pihak."
"Ada niatan dari Heru Djoko, selaku Ketua Viking untuk bisa menerima The Jakmania di Bandung saat pertandingan Persib vs Persija. Insya Allah, niat baik ini bisa terlaksana, meskipun sulit, butuh waktu, dan keberanian," pungkas Ferry Indrasjarief (Zani)

Sumber: duniasoccer.com


Continue Reading»

Kalahkan Pelita, Persija ke Peringkat 3

(Goal Celebration Foto by: Siswowidodo)
 
Orencakra - Persija Jakarta berhasil kembali merangsek ke peringkat tiga klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) setelah mengandaskan perlawanan Pelita Jaya Karawang 2-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa 22 Mei 2012.

Pada babak pertama kedua tim masih bermain imbang 1-1. Gol cepat Fabiano Beltrame pada menit ke-3 bisa disamakan oleh John Tarkpor di menit ke-36. Dan meski terus ditekan, Persija kembali sukses mencetak gol cepat di babak kedua. Pertandingan paruh kedua baru berjalan 12 menit 'Macan Kemayoran' kembali bisa unggul atas Pelita Jaya.

Ismed Sofyan melepaskan umpan matang dari sisi kanan lapangan, dua bek tengah Pelita Jaya menjaga ketat Bambang Pamungkas namun tidak melihat ada Pedro Javier di belakangnya. Tanpa kesulitan pemain Paraguay itu menanduk bola dan membawa Persija unggul 2-1. Ini adalah gol ke-12 Pedro musim ini.

Meski penguasaan bola masih sepenuhnya dipegang Pelita Jaya, Persija coba beberapa kali balik menekan salah satunya pada menit ke-69. Hasyim Kipuw lepas dari penjagaan dan mendapatkan ruang kosong di kanan pertahanan Pelita Jaya, namun umpannya ke kotak penalti masih terlalu mengarah ke kiper.

Menit ke-71, Pelita Jaya ganti menekan lewat tendangan jarak jauh Egi Melgisnyah, namun bola bisa ditepis oleh Galih Sudaryono dengan sempurna.

Memasuki 15 menit terakhir laga kedua tim mulai bermain lebih terbuka. Baik Persija maupun Pelita Jaya sama-sama bergantian menyerang, namun belum ada peluang bersih yang didapat.

Menit ke-87 Pelita Jaya sukses menembus gawang Galih Sudaryono. Alex Bajevski mendapatkan ruang bebas di dalam kotak penalti namun tendangan kerasnya bisa diblok Galih, bola liar langsung dicocor oleh Safee Sali dan gol. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena pemain Malaysia itu sudah berada dalam posisi offside.

Sampai waktu tambahan 1 menit habis dan peluit ditiupkan wasit, Persija berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 atas Pelita Jaya.

Dengan tambahan tiga poin, Persija terdongkrak dua strip sekaligus berhasil menggeser Persiwa Wamena dari peringkat tiga klasemen dengan 44 poin, unggul 1 poin.

Sementara Pelita Jaya gagal menempel Persiba Balikpapan di peringkat enam klasemen karena masih bercokol di peringkat tujuh dengan 34 poin.

Posisi tim asuhan Rahmad Darmawan juga terancam oleh Persib Bandung yang akan bermain melawan PSPS hari Rabu, 23 Mei 2012. Poin Pelita Jaya dan Persib saat ini sama. (irb)

Sumber: VIVAbola

Continue Reading»

Lawan Persib, Tiket Home Persija mengalami kenaikan

(Goal Celebration Foto by: Google)

Orencakra – Setelah beberapa kali laga home Persija terusir dari Jakarta, Macan Kemayoran kembali menggnakan homebase Stadion Utama Gelora Bung Karno saat menghadapi Persib Minggu 27/5

Kembalinya laga home Persija ke SUGBK, juga dibarengi dengan kenaikan harga tiket home Persija yang hasil dari kenaikan ini akan diberikan langsung kepada manajemen untuk membantu keuangan Persija yang musim ini sudah tidak menggunakan APBD.

Larico Ranggamone, Ketua Umum The Jakmania mengatakan “Kami ada untuk Persija, apapun yang bisa diberikan untuk Persija akan kami lakukan, termasuk dengan kenaikan harga tiket ini,”

“Jangan beli di Calo, tiket bisa dibeli diloket yang telah ditentukan panpel dan melalui korwil-korwil The Jakmania, atau bisa langsung ke kantor Persija di Pintu VIII“ tegas Ayah Riko 

Penjualan tiket laga home Persija vs Persib sudah bisa dilakukan di kantor Persija pintu VIII diatas PB POBSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta mulai Selasa 22/5 (Zani-JO)

Harga Tiket Persija vs Persib, Minggu 27 Mei 2012, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta

Kategori II Rp.40.000 ,  Kategori I Rp 60.000 ,  VIP Rp. 100.000 ,  VVIP Rp. 200.000.
 
Sumber: JakOnline
Continue Reading»

Foto: Persija vs Persegres

Foto Player team Persija Jakarta saat menjelang kick off di mulai

Foto Player team Persija Jakarta

Ismed Sofyan14 bersama buah hati

Pedro Javier mengejar bola

Ekspresi Fabiano Beltrame saat terjerat yellow card

El Capitano Bambang Pamungkas

Robertino Pugliara10

Segumpul titik kuning Ultras Gresik di tribun

Dirigen tribun oren

Rudi bogel Setiawan 9

Bola yang dilesatkan oleh Pedro Javier


Tampak kesenangan coach Iwan Setiawan saat gol Pedro Javier

Sumber foto: Firas-JO
Continue Reading»

Taklukan Gresik, Persija Melejit ke posisi 4

(Goal Celebration Foto by: firas-JO)


Orencakra –  Persija terus menunjukan trend positif  dalam lanjutanISL 2011-2012, kemenangan kembali diraih Macan Kemayoran dalam laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kali ini menghadapi Gresik United yang berkesudahan 2-0 untuk keunggulan Persija.

Di babak pertama, pemainan praktis lebih dikuasai Persija dengan melakukan penyerangan ke gawang Gresik United, namun penampilan cukup gemilang Hery Prasetya mampu mengagalkan peluang pemain Persija, skor sama kuat 0-0 menutup akhir paruh 45 menit pertama.

Di babak kedua  masuknya Robertino menggantikan Rachmat Affandi membuat lini tengah Persija semakin hidup, dan membantu melancarkan setiap bola-bola ke lini depan yang diisi oleh Bambang Pamungkas, dan Pedro Javier. 

Persija sebenarnya sudah bisa unggul lewat gol yang dicetak Bambang Pamungkas dimenit 82 namun gol tersebut dianulir wasit karena Bepe sudah terlebih dahulu terperangkap offside.

Dianulirnya gol tersebut tidak mengendurkan semangat anak asuh Iwan Setiawan untuk kembali bisa mencetak gol, Pedro Javier memecah kebuntuan melalui gol yang dicetak dimenit 89, Hanya berselang 2 menit dari gol pertama, Bepe menutup kemenangan Persija 2 gol tanpa balas atas Gresik United

Iwan Setiawan dalam sesi konfrensi pers mengatakan, Alhamdulillah Persija bisa memang meraih 3 point, karena untuk bersaing di papan atas harus mutlak meraih kemenangan disetiap pertandingan.

“Saya sempat khawatir ketika anak-anak terlihat bermain seperti melawan Mitra Kukar, menguasai pertandingan , tapi tidak meraih kemenangan, menghadapi Gresik sore ini kami lebih beruntung sehingga meraih kemenangan, " ungkap Iwan Setiawan

Bermain sebagai striker murni, ataupun second striker tidak jadi masalah buat saya , pelatih pasti lebih tau mana yg terbaik buat saya dan kebutuhan team, ungkap Bambang Pamungkas dalam sesi konfrensi pers

Lebih lanjut Bepe mengatakan sepanjang saya berkarier sebagai pesepakbola baik di timnas, maupun Persija saya tidak pernah ikut campur strategi yang diturunkan pelatih, karena individu tidak lebih berarti daripada sebuah team.

Dengan kemenangan ini Persija saat ini berada di posisi ke-4 klasemen sementara dengan poin 26, hasil 15 kali main, 7 kali meraih kemenangan, 5 kali hasil seri, 3 kali menderita kekalahan, memasukan 24 gol, dan baru kemasukan 9 gol

Jadwal Persija selanjutnya bertandang ke Pulau Sumatra, menghadapi PSAP SIGLI  25/3, Stadion. Kuta Asahan, Sigli serta pertandingan terakhir putaran pertama melawan PSMS Medan 30/3 Stadion Teladan, Medan. (Junot-JO)


Sumber: JakOnline
Continue Reading»

Persija Menerkam Persiba Balikpapan 4-0



Orencakra – Setelah berturut-turut hanya mampu bermain imbang dengan dua team Kalimantan di pertandingan kandang, Dipertandingan selanjutnya menghadapi team asal Kalimantan lainnya Persiba Balikpapan menjadi korban keganasan anak-anak macan kemayoran dengan skor 4-0

Pesta gol digawang I Made Wirawan dibuka oleh gol Pedro dimenit ke 28 dari tendangan bebas yang mengarah ke pojok kanan atas, setelah keunggulan satu gol praktis serangan lebih banyak dikuasai Persija, sesekali Persiba merepotkan pertahanan Persija lewat aksi Aldo Bareto.

Pedro seakan menjawab kritikan yang masuk kepadanya karena dinilai belum mampu memberikan penampilan terbaiknya di pertandingan sebelumnya dengan kembali mencetak gol keduanya dimenit ke 38 memanfaatkan bola rebound tendangan spekulasi Ismed Sofyan sekaligus menutup skor babak pertama keunggulan 2 kosong untuk Persija.

DIbabak kedua walaupun sudah unggul Persija tidak mengendurkan serangannya, terbukti dimenit ke 57 Bambang Pamungkas menambah pundi-pundi gol untuk Persija memanfaatkan umpan terukur dari Ismed Sofyan.

Ramdani menutup pesta gol Persija dengan mencetak gol lewat tendangan terukur dimenit ke 82 hasil umpan silang dari Hasim Kipuw.

Iwan Setiawan dalam sesi konfrensi pers mengatakan, pertandingan ini saya cukup berspekulasi dengan memainkan formasi 4-4-2 dengan menempatkan Bepe, dan Pedro didepan, disini saya memberikan kepercayaan penuh untuk Bepe tetap berada di lini depan, tanpa perlu memikirkan lini belakang.

Mengenai Leo Saputra yang bermain baru dibabak kedua dan ditempatkan bukan ditempat biasanya, Iwan mempunyai alasan Hasim Kipuw pemain bagus dan punya prospek cerah kedepannya, sayang apabila dia hanya ada dibangku cadangan, dan Leo Saputra cukup baik menjalankan peran barunya, bahkan nyaris mencetak gol saat dia baru masuk menggantikan Rachmat Affandi.

Leo Saputra, “ Tidak jadi masalah ketika saya baru diturunkan dibabak kedua, dan bermain bukan diposisi yang biasa dimainkannya, pelatih pasti lebih tau apa yang terbaik untuk dirinya, dan yang paling penting team meraih kemenangan.

Menanggapi peluang yang didapatkan dirinya yang hampir menjadi gol, dengan santai Leo mengatakan, “Kalo aja itu gol, orang pertama yang nangis pasti Bepe, dan Ismed, sambil tertawa lepas.

Dengan kemenangan ini Persija saat ini berada di posisi 6 dengan poin 23 dari 14 kali main, 6 kali menang, 5 kali seri, dan 3 kali kalah. Jadwal Persija selanjutnya menghadapi Gresik United 12 Maret 2012, di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sekaligus menjadi partai home terakhir Persija di putaran pertama.

Sumber: JakOnline
Continue Reading»

Persija di Tahan Imbang Mitra Kukar 1-1

(The Jakmania - Photo by: Putra/OC)

Orencakra - Bermain dihadapan belasan ribu The Jakmania yang hadir langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Kamis 1/3 keadaan tersebut tidak mampu dimanfaatkan Macan Kemayoran setelah bermain imbang 1-1 menghadapi team asal Kalimantan Mitra Kukar.

Unggul terlebih dahulu dari pinalti yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Bambang Pamungkas dimenit ke 34 setelah Oktavianus dilanggar oleh Pierre Njangka di kotak terlarang.

Keunggulan Persija tidak berlangsung lama, 5 menit berselang Mitra Kukar berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan dari Jajang Mulyana memanfaatkan umpan dari Seiiji Kaneko yang menjadi gol terakhir dalam pertandingan sore itu.

“Hari ini  menjadi penampilan terburuk selama saya melatih Persija, counter attack cepat yang biasa menjadi senjata untuk Persija tidak berjalan, dan pemain Mitra Kukar sangat bebas mengembangkan permainan, ujar Iwan Setiawan dalam press conference usai pertandingan.

“Kami harus segera bangkit untuk bisa meraih kemenangan di partai kandang selanjutnya kembali menghadapi team asal Kalimantan lainnya, Persiba Balikpapan Minggu 4/3 di SUGBK, “ pungkas Iwan Setiawan.

Sumber: JakOnline
Continue Reading»

Iwan Setiawan Batal Mundur dari Persija

(Coach Iwan Setiawan - photo by: vivanews.com)


Orencakra - Setelah sempat mengeluarkan statement mengundurkan diri usai laga menghadapi Persisam, Iwan Setiawan mengurungkan niatnya dan kembali menukangi Persija Jakarta, hal ini dilakukan juga atas permintaan dari manajemen.

Iwan Setiawan “Sikap saya kemarin puncak kekecewaan saya terhadap kinerja wasit, setelah tiga laga sebelumnya saya berusaha untuk sabar melihat Persija di dzolimi, semoga kedepannya PT.LI bisa segera melakukan evaluasi terhadap korps baju hitam yang memimpin laga ISL.

Saya yang akan tetap memimpin Persija dalam laga melawan team asal Kalimantan lainnya, Mitra Kukar, Kamis 1/2 yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kick off 15.30 dan akan disiarkan langsung ANTV, ungkap Iwan Setiawan

Lebih lanjut Iwan mengatakan Andritany, Fabiano, dan Leo Saputra akan absen dalam pertandingan menghadapi Mitra Kukar karena akumulasi kartu, selain itu pemain lain siap untuk diturunkan.

Ferry Paulus saat ditemui di Mess Persija di Ragunan membenarkan bahwa Iwan Setiawan akan tetap melatih Persija, setelah diputuskan oleh rapat Manajemen, dan Iwan Setiawan bersedia untuk tetap bertahan.

Satu syarat yang diminta Iwan agar manajemen lebih kritis dalam menyikapi setiap keputusan-keputusan wasit yang merugikan Persija, pungkas Ferry Paulus.

Sumber: JakOnline
Continue Reading»

 
Copyright © 2010 - 2012 Orencakra. All rights reserved.
Themes by Putra l Orencakra Organisasi | Powered By Blogger