undefined Nurdin halid,nugraha besoes membohongi masyarakat indonesia ???


Penggunaan Tata Bahasa dalam Bahasa Inggris, Surat yang di kirim oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang ditujukan ke Federasi Sepak Bola Nasional Indonesia (PSSI) Dinilai oleh semua kalangan pencintai kemajuan Prestasi Sepak Bola Nasional Indonesia Buruk dan banyak rekayasa.

Surat ancaman hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang dikirimkan kepada PSSI melalui FAX terkait kontroversi munculnya kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dinilai sangat aneh karena banyak kesalahan dari aspek pemakaian tata bahasa Inggris yang benar.

Seperti diketahui, pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2011 kemarin. Sekjen PSSI Nugraha Besoes telah menggelar sebuah Konferensi Pers bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk memberitahukan bahwa Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) telah mengirim sebuah surat melalui faksimili ke sekretariat PSSI. Disebutkan bahwa badan sepakbola dunia itu akan mengambil tindakan terkait adanya sebuah kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang tidak pernah diakui oleh Nurdin Halid, Nugraha Besoes beserta konco – konconya di kepengurusan PSSI.

Pada saat Konferensi Pers menjelang sore hari, Sekjen PSSI Nugraha Besoes tidak berkenan dan tidak mau menunjukkan tanda tangan di surat dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) tersebut. Baru belakangan ditemukan bahwa surat dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) tersebut yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke. Paraf nya terdapat di dalam halaman kedua surat.

Surat dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) tersebut telah beredar di internet – internet dan ditemukan dari Surat yang dikirim dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) banyak ditemukan terjadinya rekayasa dari Surat FIFA tersebut dan banyak pembaca yang mengkritisinya Surat yang menurut pengakuan Nugraha Besoes dari FIFA dari segi tata bahasa. Disebutkan bahwa ada banyak kesalahan grammar dalam penulisan penggunaan tata bahasa yang benar dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA).

Surat dari Federasi Sepak Bola Dunia Internasional (FIFA) tersebut juga menulis Liga Premier (LPI) in Indonesia, bukan Premier League in Indonesia atau Indonesian Premier League. Beberapa pemakaian kata “to be” juga dinilai tidak tepat.

Keanehan lain terdapat di halaman dua yang hanya memuat tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcker, yang template-nya berbeda dengan halaman pertama. Di halaman pertama terdapat footer alamat markas FIFA, sedangkan halaman kedua tidak ada, cuma angka 2 untuk menunjukkan status halaman.

Pertanyaan Apakah FIFA tidak punya karyawan untuk memperbaiki kalimat sehingga sesuai dengan tata bahasa dalam surat yang mereka kirimkan? demikian ditulis Ario Laksamana, mahasiswa Fachhochschule Frankfurt, Republik Federal Jerman, dalam email analiasisnya .

Sebelumnya, juru bicara Abi Hasantoso dari Liga Primer Indonesia juga mempertanyakan keabsahan surat tersebut. Menurutnya, adalah tidak biasa isi surat dan tanda tangan penulisnya tertera dalam halaman yang terpisah. Ia juga tidak merasa heran dengan cepatnya FIFA merespons surat PSSI (selang satu hari). Federasi PSSI bukan sekelas federasi Jerman atau Brasil yang direspon cepat Federasi Sepak Bola Nasional Indonesia (PSSI) bukan tempat mantan Narapidana. PSSI bukan milik Keluarga Nurdin Halid, keluarga Nugraha Besoes beserta konco – konconya di PSSI

Berikut ini kutipan lengkap surat FIFA tersebut, yang beredar di internet:

FACSIMILE

Football Association of Indonesia (PSSI)

Mr Nugraha BESOES

General Secretary

Jakarta

Fax +62215754766

Zurich, 11 January 2011

The case of Liga Premiere in Indonesia (LPI)

Dear General Secretary

We acknowledge receipt of you letter dated 10 January 2011 with regard to the case of the Liga Premiere (LP) in Indonesia and we thank you for it.

The role of the football Association of Indonesia (PSSI) is to organize and supervise football in all its form at national level, as well as to control association football in the territory of your country, as staved in the FIFA statutes as well as in the PSSI statutes (cf. also art 10 and 12 of the FIFA statutes. Furthermore, leagues to a Member of FIFA shall be subordinate to an recognized by that Member (cf. art 8 par. 1 of the FIFA statutes)

We understand from your letter that the PSSI has early reminded on several occasions all relevant parties about the situation under these circumstance and according to FIFA statutes PSSI should sanction all affiliated clubs, affiliated officials and with PSSI registered players including representative team players taking part in the LPI.

We remind you that PSSI must fully comply with FIFA statutes and violation to do so may lead to sanctions (art 13 of the FIFA statutes)

We kindly ask you to send us informed about any development in the regard as we will continue to follow closely the situation. Should the problem persist, we will have no choice but to refer the case to the FIFA Associations Committee scheduled on 1 March 2011 in order to decide on the measures to be taken.

We thank you for your cooperation.

SINCERELY YOURS,

FEDERATION INTERNATIONALE FOOTBALL ASSOCIATION

General Secretary

Jerome Valcke

CC: Alex Soosay, AFC General Secretary


ditulis oleh : SONNY MARAMIS MINGKID

THE JAKMANIA KORWIL SRENGSENG SAWAH

0 komentar:

Posting Komentar


 
Copyright © 2010 - 2012 Orencakra. All rights reserved.
Themes by Putra l Orencakra Organisasi | Powered By Blogger