Komentar Alfred Riedl dan Rajagopal


Ekspresi Alfred Riedl saat konferensi pers usai pertandingan Malaysia vs Indonesia
Indonesia kalah 0-3 pada final leg pertama di Bukit Jalil, 26 Desember. Untuk menjuarai Piala AFF, Firman Utina dkk butuh kemenangan 4-0 atau margin empat gol. Berat. Tapi apa pun bisa terjadi di sepakbola.


Bagaimana tanggapan kedua pelatih usai final leg pertama? Berikut catatannya.
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mengakui timnya banyak melakukan kesalahan di babak kedua. Kekalahan ini, menurut Riedl, bukan dikarenakan laser, tetapi banyaknya agenda non teknis timnas yang membuat konsentrasi pemainnya pecah.
“Ini bukan soal laser, tetapi kesalahan individual dari pemain. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain setelah gol pertama, tetapi itu titik baliknya. Saya akan mendiskusikan itu dengan pemain.
“Setelah permainan dihentikan dan dimulai lagi, kami juga bermain bagus. Namun, setelah gol pertama, keadaan berbalik melawan kami. Malaysia semakin percaya diri dan pertahanan kami kacau.
“Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0 (di leg kedua nanti), tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin. Siapa tahu kami bisa menang dengan skor yang lebih baik. Peluang saya pikir antara 5-10 persen.
“Saya tak tahu dengan apa yang terjadi di sini. Selalu ada wawancara atau foto buat pemain. Aktivitas dari federasi juga agak mengganggu kami. Kegiatan-kegiatan yang berlebihan dan tidak perlu. Tapi itulah sepak bola Indonesia. Sesederhana itu saja.
“Saatnya memperlakukan para pemain supaya menginjak kaki di bumi lagi. Ini cuma permainan. Kadang anda menang, kadang kalah.
Alfred Riedl
Sementara itu pelatih Malaysia K Rajagopal tidak menyangka meraih kemenangan besar atas Indonesia di leg pertama. Namun ia menegaskan bahwa Malaysia belum juara karena masih ada leg kedua di Jakarta.
“Saya perintahkan para pemain tampil agresif dari awal karena kita main di kandang sendiri. Saya sangat bangga dengan mereka karena tampil sangat baik.
“Saya tak menyangka ini, sama seperti saat kami kalah 5-1 (di penyisihan Grup A).
“Untuk laser, kita tidak tahu. Bisa saja itu datang dari pendukung Malaysia dan bisa juga dari penyokong Indonesia.
“Kami belum memenangi apapun walaupun kami menang 3-0. Kami masih harus bertanding di leg 2
“Di mana-mana dalam formasi sepakbola, tidak mungkin bertahan selama 90 menit. Kami saat leg 2 semifinal lawan Vietnam kemarin pun punya 3-4 peluang lewat serangan balik.
Rajagopal
Kesalahan individu, laser, dan momentum yang dimiliki timnas Malaysia membuat satu kaki Harimau Malaka sudah di final. Namun masih ada 90 menit kedua di Jakarta dan apa pun masih bisa terjadi. Jangan menyerah, Garuda!
Follow penulis blog Catatan Bola di @zulfikaralex

0 komentar:

Posting Komentar


 
Copyright © 2010 - 2012 Orencakra. All rights reserved.
Themes by Putra l Orencakra Organisasi | Powered By Blogger